27 December 2013

Admin Lagi Latihan Puisi Nih (Mau Lihat)

Admin Lagi Latihan Puisi Nih (Mau Lihat)
27 December 2013
http://blanter-forever.blogspot.com

Halo Sobat Blanter Admin lagi latihan puisi nih mau lihat puisi apa yang lagi dilatih hahaha ini mau tahun baru masih aja latihan, iya dong Admin Rio gitu loh XD padahal lagi liburan tapi Admin Rio malah Latihan Drama, Latihan Puisi, Post Blog, dll emang nggak pernah berhenti untuk melakukan sesuatu, apalagi besok kayaknya sih Futsal haduhhh capek dehh banyak sekali aktivitas yang harus dilakukan, jadi nggak bisa menikmati sensasi libur sekolah, tapi nggak apa2 SEMANGAT terus, Pengunjung blog ini juga harus kasih semangat dong masa nggak di kasih semangat sih kasihan kan.... ok langsung aja nih Puisinya... oh iya nanti Admin Rio juga mau post Teks Character Dramanya haha :P/p/

Admin Rio Latihan Puisi Ini :

METAMORFOSIS
Pada mulanya adalah bunga : sekuntum doa yang menggigil di bibir senja. Pada mulanya adalah bunga : kelopak mata yang mekar di kedalaman rahasia. Pada mulanya adalah bunga : setangkai cinta yang akan jadi buah rindu.

menerbangkan kumbang pada luka dan lekuknya. Dan ia meronta, seperti desah, serupa suluk bahagia. Seribu kunang-kunang pun bangkit di duli kuningnya, seperti bayi-bayi cahaya yang menetas dari perut gerhana.

SEEKOR BURUNG
Dia sudah tinggi rupanya, sudah besar. Sehingga ranjang yang sedari kecil menjadi saksi mimpi-mimpinya itu, kini tak lagi cupuk menampung tubuhnya. Hingga ibunya yang selalu mengantar tidurnya dengan dongeng-dongeng tembang atau doa-doa itu, kini menyuruhnya pergi.
''segeralah kau temui mimpi-mimpimu yang terserak di jalanan, tinggalkan ranjang ini,
Kamar, juga rumah ini, jadilah burung''
''Tapi, Bu...,'' tiba-tiba saja kalimatnya terhenti ketika ia terlanjur sadar tangannya mengepak menjadi sayap, terbang menjelma burung dengan hati amat senyap. Meninggalkan ranjang berseprei abu-abu. Meninggalkan Ibu.
''Tentu dia terbang kini, dia sudah besar,'' gumam ibu.

Burung itu terbang seharian. Telah puas bermain-main di bebukitan.
Kini, ia kelelahan.
Meski tetap saja ia merasa sungkan hinggap di sebuah dahan.
''Sekarang, aku akan kemana? Awan menghitam, hujan segera datang. Saat seperti ini, aku hanya ingin kembali ke ranjangku dan meringkuk di sisi ibu.'' 

Setahun sudah berlalu, ibu sendirian di rumah itu. Ranjang itu pun sepreinya sudah di ganti biru. Astaga! Kini ibu senang memelihara berbagai macam burung dalam sangkar, dalam kamar.
Sambil memandikan seekor burung dalam sangkar bambu, ibu bergumam,
'' Dia sudah besar, tak mungkin lupa jalan pulang, tak mungkin sasar.''

Di sebuah senja berwajah jingga, aku melihat seekor burung terbang penasaran, berputar-putar di sekitar batang bambu, lupa jalan pulang, ke rumah ibu.

Biru : Rio
Ungu : Vivit
Merah : Arsy
Abu : Wira
Hitam : Berjamaah

Jika ada kata yang salah mohon maaf ya..... Namanya kan (Manusia) pasti punya salah

Jika ingin copy-paste harap cantumkan sumbernya... demi keselamatan blog anda sendiri TERIMA-KASIH ATAS KERJASAMANYA... Wasallam...

Add Your Comments

bold <b></b>
italic <i></i>
underline <u></u>
HTML <code></code> use Parser

Emoticon
Parser
😊
😉
😀
😁
😎
😍
😜
😑
😇
💖
😯
😱
😭
👍
🍻