01 January 2014

Mengapa Warna Kulit Berbeda-beda?

Mengapa Warna Kulit Berbeda-beda?
01 January 2014
Warna Kulit Blanter 

 Selamat Siang Sobat Blanter di tahun baru ini, saya tetap membagikan ilmu pengetahuan supaya di tahun baru ini, tetap bisa mendapatkan ilmu pengetahuan lewat blog, mencari ilmu pengetahuan itu bisa di mana saja, bisa di buku, internet, blog, wikipedia, ensliklopedia, video, pengamatan, filltrip, dll sebenernya jika mau berusaha bisa saja kalian mendapatkan ilmu pengetahuan yang lumayan banyak, sesuai usaha masing-masing, ok langsung aja ke artikel Mengapa Warna Kulit Berbeda-beda?


Walaupun kita sering berkata orang ''hitam'' atau ''putih'' kata-kata itu sangat jauh dari memadai untuk mengambarkan keragaman luar biasa nuasa kulit manusia. Warna kulit manusia terutama ditentukan oleh di mana leluhur mereka hidup di planet ini. Para ilmuan memiliki teori yang masih berupa dugaan tentang bagaimana orang di bagian-bagian dunia berbeda mengembangkan warna kulit berbeda. Namun tidak seorang pun tahu pasti.

Warna kulit tergantung pada zat kimia yang disebut melanin. Semakin banyak melanin di kulit kita, semakin gelaplah rupa kita. Ketika orang berkulit terang duduk di bawah sinar matahari, kulitnya memproduksi lebih banyak melanin. Dengan kata lain, kulitnya menjadi coklat. (Albino, yang kulitnya tidak memiliki melanin, berkulit dan bermata kemerah-jambuan.

Warna ini datang dari pembulu darah yang tampak membayang di balik kulit dan mata yang tidak berwarna. Albinu juga berambut putih, bahkan saat kanak-kanak.) menghasilkan lebih banyak melanin adalah cara kulit untuk melindungi dirinya melawan radiasi ultraviolet (UV) dari Mata Hari, yang dapat menyebabkan kanker kulit. Seperti tabir surya, melanin menyerap radiasi UV, dan membantu melindungi kulit dari kerusakan lebih lanjug. Semakin banyak melanin yang dimiliki kulit semakin gelap warnanya semakin baik perlindungannya dari sinar UV.

Mengetahui apa yang dilakukan melanin bagi kulit telah membiri para ilmuwan sedikit petunjuk bagaimana warna kulit manusia mungkin berevolusi dan berubah selama jutaan tahun. Leluhur kita yang mirip kera wkwkwkw di penuhi lapisan tipis bulu, yang melindungi kulit mereka dari matahari Afrika yang menyengat. Namun saat manusia berevolusi selama ratusan ribu tahun, bayi-bayi lahir dengan semakin sedikit bulu di tubuh. Mengapa? tidak seorang pun tahu. (Hanya Tuhanlah Yang Tahu)

Namun lambat laun, kulit leluhur kita berwarna terang dan tidak rata terpapar sinar matahari yang keras. Karena kulit warna gelap lebih melindungi dari radiasi, manusia yang kebetulan lahir dengan kulit lebih gelap mungkin memiliki keuntungan bertahan hidup dibandingkan teman-temannya yang berkulit pucat. Jadi lambat laun, saat warna kulit yang lebih gelap diturunkan ke generasi-generasi baru, kulit manusia di Afrika bertambah gelap.

Iklim ini juga mendatangkan serangkaian bahayanya sendiri:
Terlalu banyak sinar UV buruk bagi kita, namun sedikit sinar UV sebenarnya diperlukan. Sinar UV membantu tubuh kita membuat vitamin D, vitamin yang mutlak dibutuhkan tubuh untuk membangun tulang yang kuat dan lurus.

ARTIKEL YANG DI KUTIP DARI BUKU : Einstein Aja Ingin Tahu!
Pasang Banner Dunia Blanter

Jika ingin copy-paste harap cantumkan sumbernya demi keselamatan blog anda sendiri TERIMA-KASIH... Wasallam...

Add Your Comments

bold <b></b>
italic <i></i>
underline <u></u>
HTML <code></code> use Parser

Emoticon
Parser
😊
😉
😀
😁
😎
😍
😜
😑
😇
💖
😯
😱
😭
👍
🍻