23 January 2014

Pesan Menyesatkan dalam Iklan Rokok

Pesan Menyesatkan dalam Iklan Rokok
23 January 2014
Rokok Bom Waktu

Pesan Menyesatkan Dalam  Iklan Rokok - Halo sobat Blanter sekarang saya akan membagi pengetahuan tentang '' Pesan Menyesatkan Dalam Iklan Rokok '' artikel ini saya dapat dari majalah '' Ummi '' ok langsung aja nih... semoga menginspirasi.

Siapakah teman yang asik itu? Menurut televisi, ''teman yang asyik'' adalah rokok Sampoerna. Tak Percaya? Bukankah pada akhir iklan rokok Sampoerna kita dapat membaca di layar kaca: ''Sampoerna, teman yang asyik''? Iklan itu muncul berulang-ulang, berpotensi memengaruhi pikiran remaja tentang rokok.

Memang begitulah cara iklan rokok memengaruhi pikiran orang. Kali ini kita cermati pesan-pesan dalam iklan rokok yang jelas-jelas menyesatkan kaum muda. Iklan rokok adalah iklan yang membawa pesan subliminal. Shrum (2010) menyatakan, subliminal adalah pesan atau stimulus yang dicerap oleh persepsi dan alam otak bawah sadar, yang diterima melalui medium gambar yang diulang-ulang. Pesan atau stimulus ini cepat melintas sebelum individu dapat memprosesnya, lalu perlahan-lahan memengaruhi dan mengubah pikiran sadar seseorang.

Sasaran iklan rokok, dengan pesan subliminal yang membuai dan menyesatkan, adalah kalangan muda. Padahal, produk yang diunsungnya sangat berbahaya. WHO (2013) menyebutkan, perusahaan rokok adalah satu dari penjual dan promotor produk yang paling manipulatif di dunia.

Peluru Rokok

Memosisikan Produk

Mari kita lihat beberapa pesan yang dibawah oleh iklan rokok di televisi. Iklan Club Mild Cluboration, di bagian akhir muncul tulisan: ''makin banyak inspirasi''. Tidakkah pesan ini mengajak remaja berpikir bahwa mengkonsumsi rokok akan mengembangkan inspirasi? Ini dapat menjadi pembenaran mitos merokok itu melahirkan inspirasi dalam benak seseorang! Iklan Djarum Super menampilkan tagline ''my life, my adventure'' ( kehidupan ku, petualangan ku ). Ini sebuah pesan yang dapat mengarahkan alam bawah sadar remaja bahwa rokok adalah kehidupan dan petualangan bagi anak muda. GG Mild dalam iklannya menampilkan kata-kata ''break the limit'' (lampaui batas). Iklan ini tampaknya mengajarkan remaja untuk berani melakukan sesuatu yang melampaui batas-batas. Bayangkanlah jika ''batas'' itu adalah menghisap rokok. Atau Iklan cerutu Bohem Cigar No.6. Melalui tagline ''journey for the real taste'' (perjalanan bagi rasa sesungguhnya), pesan iklan ini potensial menggugah orang untuk merasakan bagaimanakan ''rasa sesungguhnya'' itu. Ada lagi pesan yang mengasosiasikan merokok dengan karakter pemimpin. Seperti, iklan rokok Gudang Garam Internasional yang menampilkan kata-kata di layar kaca: ''New side of a leader New Touch of a leader'' Same great taste. Discover the new look of a leader. Lead Now!'' ( sisi baru pemimpin. Sentuhan baru pemimpin. Rasa hebat yang sama. Temukan tampilan baru pemimpin. Pimpin sekarang!). Iklan dengan pesan semacam itu tentu berpotensi memengaruhi remaja yang sedang dalam proses aktualisasi diri, termasuk untuk menjadi pemimpin. Iklan ini dapat mengarahkan pikiran orang bahwa memimpin identik dengan merokok. Lain lagi dengan iklan LA Lights yang jelas-jelas dapat diartikan mengajak orang (kaum muda) untuk merokok. Pesannya ''Let's Do It!'' (ayo kerjakan!). Iklannya pintar sekali bermain kata-kata. Mula-mula menampilkan  tulisan Don't Quit (jangan menyerah). Kemudian dari kata-kata ini huruf-huruf N,T,Q, dan U hilang, sehingga hanya ada huruf-huruf D,O,I, dan T, membentuk kata ''do it''. Jadi ( kerjakanlah) dengan kata lain merokoklah. Dikaitkan dengan don't quit maka bisa-bisa pesan yang dibawa iklan ini: jangan menyerah, ayo merokoklah''. Ada pula iklan yang gagah perkasa mengatakan bahwa rokok adalah ''mahakarya Indonesia'' Inilah pesan yang digemakan Dji Sam Soe. Adalah sebuah ironi menyatakan bahwa rokok, produk bebahaya yang mengandung 4.000 zat kimia 69 diantaranya karsinogenik atau pencetus kanker)  disebut sebagai ''Mahakarya Indonesia''

Dari Pesan yang dibawa iklan-iklan rokok televisi, jelas industri rokok berusaha keras  melakulan positioning (memosisikan produknya) dengan cara melakukan sesuatu terhadap otak calon pelanggan. Ries & Trout 1986, dalam Kasali, 2000 menyatakan, positioning berhubungan dengan bagaimana konsumen menempatkan produk di dalam otaknya, di dalam alam khayalnya, sehingga calon konsumen memiliki penilaian tertentu dan mengidentifikasikan dirinya dengan produk itu.

Permainan Pikiran

Iklan rokok adalah contoh sebuah mind game ( permainan pikiran ) yang dilakukan industri rokok dengan perencanaan matang dan langkah yang tepat bagi target konsumennya, yakini kaum muda. Positioning rokok ini dilakukan terutama melalui imajinasi yang hadir dalam pesan-pesan iklan rokok, yang bertarung memasuki jendela otak kaum muda. Positioning merupakan hubungan asosiatif. Begitu menonton iklan, konsumen akan langsung merasa berasosiasi dengan subjek dan topik dalam tayangan iklan. Karena tema iklan rokok khas anak muda, maka begitu menonton iklan TV, si remaja akan merasa iklan rokok itu sangat dekat dengannya. Ditambah ''ajaran'' yang dibawa (let's do it, my life - my adventure, break the limit, dan lain lain), maka lengkap sudah iklan rokok masuk ke pikiran kaum muda bahwa rokok adalah produk memukau yang patut dinikmati karena berbagi alasan yang diusung dalam iklannya.

Iklan rokok menyesatkan remaja, Pesan yang memesona dengan permainan pikiran yang canggih, menutup sama sekali kesan bahwa produk yang dipromosikan adalah zat berbahaya yang adiktif. Pesan-pesan hebat itu merasuki pikiran remaja tanpa mereka sadari, memangsa mereka dan menjadikan mereka agar mau menjadi perokok. Sebagai orang dewasa atau orangtua, kita harus menyadarkan anak-anak dan remaja kita tentang iklan rokok yang sesungguhnya menyesatkan. Katakan kepada kaum muda, jangan mau menjadi korban iklan rokok!

Peringatan! Rokok Membunuhmu!

Add Your Comments

bold <b></b>
italic <i></i>
underline <u></u>
HTML <code></code> use Parser

Emoticon
Parser
😊
😉
😀
😁
😎
😍
😜
😑
😇
💖
😯
😱
😭
👍
🍻